Sejarah SMK Sukamandi - Kumpulan Informasi ID

Thursday, February 7, 2013

Sejarah SMK Sukamandi

Awal keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sukamandi didasarkan kepada adanya suatu kepedulian dan keinginan dari salah seorang putra daerah dalam upaya meningkatkan kecerdasan dan mutu SDM masyarakat didaerah Sukamandi yang berada diwilayah Kabupaten Subang. Sekolah Menengah Kejuruan  (SMK) Sukamandi berdiri sejak tahun 1964 yang pada waktu itu masih bernama STM Dharma Winaya Sukamandi, dibawah naungan yayasan Dharma Winaya di Purwakarta yang kondisinya masih belum menetap/memiliki tempat sendiri, yang pada watu itu ikut bertempat di Sekolah Teknik (ST) Sukamandi. Mengingat jumlah siswanya belum banyak, kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan dirumah-rumah guru. Pada tahun yang sama pula, atas prakarsa anggota pengurus yayasan, STM Dharma Winaya Sukamandi dijadikan sebagai sekolah filial (kelas Jauh) dari STM Negeri Purwakarta, yang sekaligus dan dengan sendirinya kewenangan pengurus serta anggota yayasan akan hak serta kewajibannya terhadap STM Dharma Winaya Sukamandi sudah tidak ada lagi.
Memasuki tahun 1965, terjadi pergolakan suhu politik di Indonesia, yang dampaknya dari hal tersebut sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan, hingga pada akhirnya melalui Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan ( Mendikbud ) pada waktu itu, mengembalikan kembali status STM Dharma Winaya Sukamandi sebagai sekolah yang berstatus sebagai swasta murni. Mengingat pasca pengembalian kembali sekolah  tidak memiliki yayasan sebagai lembaga pengurus yang menaunginya, maka pada tahun yang sama dibentuk suatu kepengurusan yayasan baru yang bernama Yayasan Pembangunan Pendidikan Sukamandi sebagai lembaga yang menaungi STM Dharma Winaya Sukamandi. Dikarenakan keberadaan sekolah ini berada di daerah Sukamandi, walaupun dengan kondisi belum memiliki tempat yang tetap, pada akhirnya oleh masyarakat lebih banyak dikenal sekolah ini sebagai STM Sukamandi, yang kemudian memasuki tahun 1970 mendatakan diri di kanwil Dikbud Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan nama yang sama yaitu STM Sukamandi.
Kurangnya respek serta keseriusan dari para pengurus yayasan serta kepala sekolah yang menjabat pada waktu itu, dalam upaya peningkatan dan pengembangan sekolah sebagai bentuk tanggung jawabnya, menjadikan STM Sukamandi tidak terpelihara dan kurang diperhatikan dengan berbagai macam ragam permasalahannya yang ada yang bisa berakibat kegagalan penyelenggaraan pendidikan, padahal pada waktu itu kelas III harus mengikuti ujian akhir, atas upaya dan perjuangan penanggung jawab pengelola sekolah yang ada serta memiliki rasa peduli terhadap keberhasilan pendidikan, pada akhirnya pelaksanaan ujian dapat diselenggarakan dengan cara bergabung pada STM Negeri Puwakarta.
Dikarenakan tidak adanya kepala sekolah yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan disekolah sebagai pimpinannya, memasuki tahun 1972, dengan menumpang di Sekolah Tekhnik Negeri Sukamandi, pengelolaan STM Sukamandi untuk sementara diserahkan pengelolaannya kepada kepala sekolah SMP Negeri 1 Sukamandi, akan tetapi dikarenakan kesibukannya, pengelolaan STM Sukamandi diserahkan kembali kepada    H. Caca Rukasah sebagai pemrakarsa dan pendiri STM Sukamandi yang sekaligus menjabat sebagai kepala sekolahnya, dengan meninggalkan segala permasalahannya, terutama dalam hal hutang sekolah serta tunggakan gaji mengajar kepada guru yang belum dapat terbayarkan selama beberapa bulan.akibat dari pengelolaan yang kurang tertangani.
Dengan bertempat yang sama, memasuki tahun 1975, tingkat animo masyarakat sekitar terhadap STM Sukamandi mulai besar sehinga pada tahun tersebut STM Sukamandi  telah memiliki 6 (enam) kelas, yaitu kelas 1,2 dan 3 yang masing-masing tingkatan memiiki 2 (dua) kelas banyaknya. Seiring dengan itu pula, pada tahun yang sama Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan mengeluarkan suatu ketentuan bahwa unuk sekolah swasta dilarang menggunakan bangunan ataupun fasilitas lainnya milik sekolah pemerintah (Negeri) untuk aktifitasnya. Tanpa persiapan serta memiliki apapun, STM Sukamandi diharuskan segera meninggalkan dan pindah tempat untuk kegiatan KBM-nya.
Untuk menyelamatkan siswa yang ada, dengan bermodalkan tekad dan keyakinan serta tanpa bantuan dari siapapun, para pengelola yang merasa bertanggung jawab terhadap situasi dan kondisi yang ada, berusaha untuk mendapatkan tanah dan bangunan agar KBM untuk terus dapat berjalan. Atas ridho serta ijin dari NYA, pada akhirnya bisa mendapatkan sebidang tanah (lokasi saat ini) yang pada waktu itu masih seluas 5000 M2, yang segera didirikan bangunan kelas beserta kantor seadanya untuk bisa berjalannya KBM yang dana pembangunannya dari hasil menjual segala perhiasan yang ada milik Hj Siti Karmini istri dari H Caca Rukasah, dan pada tahun berikutnya barulah didirikan ruang praktek yang pertama dengan ukuran 8 x 30 M.
Dengan menempati lokasi yang baru, tingkat animo masyarakat baik sekitar ataupun dari luar Sukamandi masuk STM Sukamandi semakin tinggi, dan pada tahun 1978 dengan anggaran yang ada luas lahan sekolah diperluas menjadi 10.700 M2, dan ini merupakan awal dari peningkatan, pengembangan dan pembangunan sekolah selanjutnya.
Gerbang MasukDikarenakan dari tahun 1972 hingga 1984 tidak memiliki yayasan sebagai lembaga yang menaunginya, maka pada tahun 1985, STM Sukamandi bergabung dibawah naungan YAYASAN KUTAWARINGIN Subang yang berada di Kabupaten Subang. Mengingat satu dan lain hal yang menjadi pertimbangan serta masukan yang ada, akhirnya pada tahun 1996 STM Sukamandi memisahkan diri dari Yayasan Kutawaringin dengan mendirikan yayasan baru dengan nama YAYASAN PENDIDIKAN SUKAMANDI sebagai lembaga yang menaunginya dengan H.Caca Rukasah Sebagai ketua yayasannya dan untuk jabatan kepemimpinan kepala sekolah STM Sukamandi diserah terimakan kepada yang menjabatnya saat ini sebagai kepala sekolah yang baru, yaitu Rusdian Hermayadi, SH, S.Pd

1 comment: